Kamis, 19 Mei 2016

Pulang (Sebuah Puisi Untuk Sahabat yang Namanya Terukir Abadi di Hati)

Putaran emosi ini mengerikan
Menenggelamkanku dalam kegelapan
Menyeretku ke hutan rimba tak dikenal
Aku hilang tak diketemukan

Putaran emosi ini mengerikan
Hanya karena sebuah kabar
Aku meradang sepanjang malam

Putaran emosi ini mengerikan
Katanya kau telah pulang
Duduk manis di pangkuan Tuhan
Haruskah aku mengatakan selamat jalan
Ketika ragaku hanya sebuah cawan
Tak lagi berisi air kehidupan

Sayang, kau telah pulang
Meninggalkan hati yang langsung lenyap hilang
Tanpa tahu peraduan

Semarang, 29 September 2015